Ilustrasi Program BPNT
KABUPATEN BEKASI – FBN | Di duga program bantuan pangan non tunai (BPNT) di Desa bantar Jaya jadi bancakan para oknum,selain adanya penggesekan yang di tunaikan,juga di sunatnya uang berdalih kebijakan.
pasalnya,ketika di wawancarai salah satu warga kp.pintu yang enggan di sebutkan namanya mengatakan,
“Iya pak,saya sudah dapat kartu ATM program perluasan covid-19,dan pas mau pengambilan kartu saya di kumpulin sama pak RT,dan pak RT bilang bisa dapet sembako atau juga uang”,ucapnya.
di tambahnya,”saya dapet uang 500.000,saya juga ga tau ngegeseknya di mana,karna yang gesek pak RT,itu juga bukan RT wilayah saya”jelasnya.
menyikapi adanya kejanggalan tersebut,Aef Kosasih TKSK Kecamatan pebayuran ketika di mintai komentar melalui ponselnya menjelaskan,
“Saya sudah berkordinasi dengan satgas pangan kementrian sosial dan BNI pusat,beberapa hari yang lalu beliau menyambangi salah satu agen e-warung dan memberikan SP-2,dan di buatnya pernyataan bahwa agen tersebut tidak akan mengulanginya kembali,hal tersebut di hadiri oleh pak Kanit Suhartono perwakilan dari polsek pebayuran”,ucapnya.Jumat(24/07/2020).
selain itu juga,Sugi Harto Penanganan Fakir Miskin(PFM) kementrian Sosial ketika di hubungi via ponselnya oleh TKSK menuturkan,bahwa kepala Desa tidak ada kewenangan untuk menjadi sublayer program BPNT,tuturnya.
Rusdi Azis Sip,ketika di sambangi awak media di kantornya menjelaskan,Program perluasan KKS covid-19 tidak boleh di tunaikan,lain dari itu di kolektif juga tidak boleh,dan bilamana hal tersebut terjadi,itu akan tersandung pidana bilamana di kembangkan ke proses hukum,tutupnya.